The Chameleon Student

StudentsYaitu siswa yang suka berubah-ubah. 

Siswa yang suka berubah-ubah adalah tipe anak yang paling sulit. Perubahan yang terjadi dalam diri anak menyebabkan sepertinya terdapat lebih dari satu anak dalam dirinya.

Siswa tipe ini, seperti halnya bunglon yang mangadaptasi warna kulitnya dengaan keadaan alam, beradaptasi dengan tuntutan guru dan orang tua dengan harapan berhasil di kelas dengan usaha yang seminimal mungkin.

Siswa bunglon, akan membaca karakteristik guru dan orang tua dan kemudian beradaptasi dengan cara mereka mendidik. Terhadap guru yang memiliki keteraturan dan disiplin dalam menjalankan kelasnya, siswa bunglon akan bersikap konsisten dalam mengerjakan tugasnya dan dengan demikian berhasil dalam pelajaran tersebut.

Demikian juga dalam menghadapi orang tua yang konsisten dan tegas, anak akan bersikap patuh. Akan tetapi, terhadap guru yang tidak terorganisasi dengan baik dan tidak konsisten dalam memberikan tugas, ia akan mengeluarkan upaya yang kecil dalam mengerjakan tugas-tugasnya dan bergantung pada teman sekelasnya sehingga kemudian, nilai yang dicapai dalam pelajaran menjadi rendah.

Dalam menghadapi orang tua yang tidak tegas, anak akan mengambil kesempatan dan mencoba untuk melarikan diri dari situasi.Dapat disimpulkan, dalam lingkungan yang otoritatif dimana terdapat kontrol sepenuhnya dari guru atau orang tua, siswa bunglon akan ikut teratur dalam belajarnya dan mengeluarkan upaya yang maksimal untuk dapat berhasil. Akan tetapi dalam lingkungan yang bebas (laissez-faire) dimana tidak ada kontrol dari guru atau orang tua, siswa akan mengeluarkan upaya yang seminimal mungkin dan  menunjukkan tingkah laku yang tidak baik.

Dengan demikian, setelah mengetahui karakteristik siswa bunglon, maka yang yang harus dilakukan untuk menghadapinya adalah, mengantisipasi celah (jadwal yang tidak jelas, guru yang tidak terorganisasi dengan baik) dan membuat rencana bagi siswa sehingga tidak terjadi manipulasi. Mengecek perkembangan anak melalui laporan bulanan dan selalu berkomunikasi dengan guru adalah salah satu dari beberapa cara untuk mengisi celah yang ada.

The If-Then Student

StudentsYaitu siswa yang suka menunda pekerjaan.

Tipe ini adalah tipe yang paling umum dari siswa yang berprestasi rendah. Schaefer & Millman (1981), menjelaskan bahwa banyak siswa menggunakan waktu mereka secara tidak efesien sehingga orang tua banyak mengeluhkan bahwa anak mereka suka menunda-nunda pekerjaan (procrastinate), membuang-buang waktu (dawdle), atau malas (lazy).

Definisi mereka yang sesuai dengan karakteristik siswa if-then, adalah suka menunda.Lebih jauh definisi yang mereka berikan mengenai siswa yang suka menunda adalah secara sengaja dan terbiasa menunda sesuatu yang seharusnya dikerjakan.

Pada umumnya, anak dengan tipe ini memiliki karakteristik:

  • Memiliki tingkah laku yang baik di kelas
  • Jika menghadapi tugas yang menarik, akan diselesaikan tepat waktu
  • Jika tugas terlalu menantang atau membosankan, dalam pengerjaannya akan memakan waktu yang lama
  • Cenderung melamun atau melakukan hobinya sendiri
  • Memiliki prinsip bahwa hari ini adalah hari ini, hari esok tidak usah dipikirkan sekarang dan hanya melakukan sesuatu jika hal tersebut penting bagi dirinya. Jika tidak, maka ia akan menundanya.

Tertarik? Silakan baca selengkapnya

Enam Tipe Siswa Berprestasi Rendah (Underachiever) 

StudentsBanyak orang tua menghadapi permasalahan dimana anak-anak mereka tidak berprestasi sesuai dengan potensi mereka yang sebenarnya dan mereka berkeinginan agar anak-anak mereka menjadi siswa yang lebih baik. Dari berbagai bentuk permasalahan yang diajukan oleh para orang tua, semuanya menunjuk kepada suatu kecenderungan adanya beberapa tipe siswa yang berprestasi rendah (underachiever). Storm (1982), mendefinisikan prestasi rendah (underachievement) sebagai penampilan yang secara signifikan berada dibawah tingkat yang oleh test ditunjukkan seharusnya dicapai oleh individu tersebut. Permasalahan-permasalahan mengenai siswa yang berprestasi rendah, walaupun masing-masing mungkin memiliki kekhususan tertentu, akan tetapi memiliki penyelesaian yang sama yaitu mengajarkan keterampilan-keterampilan belajar sehingga siswa dapat mengembangkan kebiasaan belajar yang baik dan tingkah laku yang bertanggung jawab. Keterampilan-keterampilan belajar kemudian disesuaikan dengan masing-masing tipe siswa yang berprestasi rendah.

Ada enam tipe siswa berprestasi rendah, yaitu:

  1. The If-Then Student
  2. The Chameleon Student
  3. The Disorganized Student
  4. The Manipulative Student
  5. The Here Today Gone Tomorrow Student
  6. The Rebellious Student

Tertarik? Silakan baca selengkapnya