Jika anak bosan sekolah….

book-15584_1280

Bosan merupakan keluhan yang paling sering dilontarkan anak-anak karena tidak suka pada kegiatan sekolah atau pelajaran tertentu. Anak kemudian ngambek tidak mau sekolah atau menjadi gembira di sekolah. Tidak mudah memang untuk menanganinya.

Seringkali orang tua dan guru tidak paham bahwa “bosan” bisa memiliki arti berbeda pada anak yang berbeda.

Bosan bisa berarti :

  • Tidak menantang atau justru terlalu banyak tantangan.
  • Harus duduk diam terlalu lama atau terlalu sedikit aktivitas yang bisa dilakukan.
  • Terlalu banyak tugas menulis atau terlalu banyak tugas membaca.
  • Tugas sekolah melulu, tanpa kegiatan atau humor atau penyaluran kreativitas.
  • Latihan (drill work) yang bertujuan untuk membantu anak mengingat pelajarn.
  • Sekolah jadi membosankan bagi anak yang merasa harus mengorbankan waktu ngobrol dengan temannya.
  • “tidak relevan”, yaitu tugas-tugas sekolah yang diyakini oleh para remaja tidak berguna untuk kehidupannya dan tujuan-tujuan yang ingin dicapainya.
  • Pelajaran yang disampaikan guru tidak menarik seperti acara-acara atau program di TV.
  • Yang paling sering, bosan digunakan untuk alasan tidak mengerjakan sesuatu yang ditakutkan tidak akan dapat diselesaikan dengan baik.

Tertarik? Silakan baca selengkapnya

Anak melakukan yang terbaik

  Children doing their best

Bagian 4/4 

Dalam sebuah keluarga, perbedaan keunggulan belajar dapat menjadi suatu permasalahan.  Sebagai langkah awal adalah memahami perbedaan setiap anggota keluarga.  Ketika ada lebih dari satu anak dalam keluarga dengan gaya yang berbeda pula, maka orangtua bertindak sebagai mediator untuk mampu menggunakan perbedaan tersebut untuk saling memperkaya pengalaman masing-masing anak.

Anak kinestetik mempunyai energi yang berlebih pada setiap aktivitas, kadangkala bermain dengan kasar, selalu menang, tetapi ia mau membela saudaranya dan membantunya dalam hal-hal yang membutuhkan usaha fisik.

Anak auditori biasanya membuat banyak suara (berisik), bahkan ketika saudara yang lain sedang membutuhkan ketenangan, ia menyanyi, membuat lagu-lagu, dan membuat orang lain tertawa dengan ceritanya.

Anak visual senang menggambar, atau menulis pesan-pesan istemewa untuk orang lain.  Setiap ada kesempatan orangtua dapat membantu anak untuk melihat keunggulan orang lain, juga menghormati orang lain, membantu saudaranya, saling memperkaya dengan menggabungkan bakat mereka, dan menghargai perbedaan masing-masing daripada sibuk mengkritiknya.

Perbedaan antara orangtua dengan anak, atau antara sesama anak dapat menimbulkan masalah, tetapi hal ini dapat diatasi dengan semacam kompromi atau perjanjian yang dibuat antara kedua belah pihak.  Sebagai sebuah keluarga akan selalu ada masalah yang timbul, sehingga penting untuk selalu membentuk harapan yang realistik dalam berhubungan dengan anggota keluarga.  Kunci sukses dalam berkompromi adalah dengan memperbolehkan sesama anggota saling memberi masukan hal-hal yang mempengaruhinya.  Dan, ketika mencoba solusi baru, maka pendekatan yang halus akan dapat membantu karena sebuah kebiasaan lama susah diubah.  Dengan mengetahui lebih dalam bagaimana cara belajar seseorang maka dapat digunakan untuk membantu anak belajar secara efektif dan mengembangkan potensi yang ada.

♠ Bagian 1: Bantu anak kita mengembangkan keunggulan gaya belajarnya

♠ Bagian 2: Belajar bagaimana cara belajar

♠ Bagian 3: Keunggulan yang mana yang paling efektif? 

Belajar bagaimana cara belajar

  Learning to how learn

Bagian 2/4

Ada 6 cara yang dapat digunakan oleh orangtua dan guru untuk membantu anak mengoptimalkan keunggulan belajarnya:

  1. Peka terhadap cara belajar anak yang terbaik: kinestetik, visual, auditori atau kombinasi.
  2. Peka terhadap bagaimana cara orangtua belajar, karena mungkin berbeda dengan anak, tetap ajarkan cara yang terbaik untuk anak.
  3. Sediakan pada anak kesempatan untuk sukses dengan menggunakan kekuatan belajarnya tersebut.  Hal ini dapat dilakukan melalui mainan, kegiatan-kegiatan dan permainan yang dapat membantu anak dan mengembangkan kekuatan belajarnya.
  4. Terapkan disiplin dan beri penghargaan pada anak berdasarkan bagaimana dia belajar, dengan memberi masukan sehingga anak dapat meraih yang terbaik, komunikasi efektif akan membantu mengembangkan suatu hubungan anak-orangtua yang baik.
  5. Selalu ajarkan kekuatan belajarnya daripada kelemahan, diskusikan dengan guru.  Anak akan dapat mengembangkan kepercayaan dirinya apabila ia tahu potensi keunggulannya dan bagaimana cara menggunakannya.
  6. Bantu anak menerapkan strategi dasar untuk menguasai ketrampilan dan konsep-konsep yang lebih kompleks.

♠ Bagian 1: Bantu anak kita mengembangkan keunggulan gaya belajarnya

♠ Bagian 3: Keunggulan yang mana yang paling efektif?