Peran orangtua terhadap anak usia pra sekolah

(Bagian 3/4)

Pola asuh pada anak usia dini (0-2 tahun)

Pola asuh otoritatif dapat digunakan pada periode ini dengan memberikan kesempatan pada anak untuk mengeksplorasi dunia. Pada masa ini orangtua berada pada tahapan perawatan. Idealnya pada masa ini adalah masa dimana bayi dan orangtua saling menyesuaikan diri dan membina hubungan yang harmonis. Secara umum orangtua hendaknya memiliki kesabaran yang tinggi, jujur terhadap anak, memberi perhatian penuh, cinta dan kasih sayang (‘V love’), dan membina komunikasi yang responsif. Pujian pada anak merupakan ‘reinforcement’ positif bagi anak dan juga sebagai alat komunikasi paling efektif dalam memberikan nilai-nilai pada anak.

Kelekatan

Berdasarkan penelitian Bowlby (1966, dalam Morgan 1986), memperlihatkan hasil bahwa anak-anak yang tidak mempunyai kelekatan dengan seseorang (terutama ibunya) pada usia dini tidak mampu membina hubungan dengan orang lain, takut untuk bermain dan eksplorasi. Bowlby mengambil kesimpulan bahwa seorang anak yang berada dalam hubungan yang hangat, intim dan berkelanjutan dengan ibunya dan menikmati hubungan tersebut secara mental akan lebih sehat.

Lingkungan yang mendukung

Pada periode sensori motorik, anak memerlukan lingkungan yang mendukung perkembangan panca indra dan ketrampilan motoriknya. Lingkungan yang kaya akan stimulus-stimulus yang dapat merangsang perkembangan kognitif anak. Hal ini dapat dilakukan dengan cara:

  1. Secara konstan diubah apa yang bisa dilihat anak. Boks diputar, digerakan dan diletakkan objek yang bervariasi dalam jarak yang bervariasi, sehingga ia dapat melihat hal-hal yang baru.
  2. Kalau terdapat suara dalam ruangan, pastikan anak mengetahui asal suara tsb.
  3. Anak diberi kesempatan untuk dapat melihat banyak warna dan pola, warna yang mencolok sangat disukai anak-anak, demikian juga bentuk yang kompleks seperti bentuk spiral, mereka dapat mengikuti pergerakan benda-benda tersebut.
  4. Anak dibawa dari satu ruangan ke ruangan lain, dan ditunjukkan objek di dalam maupun di luar ruangan, dan disebutkan namanya.
  5. Anak ditempatkan dimana ia dapat melihat dan mendengarkan ibunya mengerjakan perkerjaan sehari-hari seperti memasak, menyetrika, menulis surat dll.
  6. Anak diajak berbicara sejak anak lahir dengan menggunakan intonasi yang berbeda untuk situasi yang berbeda pula.
  7. Memberi respon pada anak yang berkomunikasi dengan orangtua

Bagian 1

Bagian 2

Bagian 4

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s